Berita

Perdagangan global memasuki periode ketidakpastian baru seiring Presiden AS Donald Trump meluncurkan serangkaian tarif besar-besaran yang memengaruhi lebih dari enam puluh negara. Dibingkai sebagai inisiatif "perdagangan timbal balik", langkah-langkah ini bertujuan untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan yang telah berlangsung lama, tetapi justru mengganggu rantai pasokan dan menciptakan efek berantai di pasar global.

Seiring terus berkembangnya kebijakan perdagangan antara AS dan Tiongkok, penyesuaian tarif baru-baru ini telah menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi logistik lintas batas. Bisnis yang menghadapi perubahan ini mungkin perlu menilai kembali struktur biaya, mengoptimalkan strategi kepatuhan, dan mengeksplorasi solusi rantai pasokan yang lebih fleksibel. Bermitra dengan penyedia logistik berpengalaman dapat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan adaptasi terhadap perubahan ini.

Peraturan tarif tambahan terbaru pada produk baja dan aluminium berdasarkan Bagian 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan AS telah dirilis dan akan berlaku pada pukul 12:01 AM Waktu Standar Timur pada tanggal 12 Maret 2025.

Setelah pemilu AS 2024, kandidat Partai Republik Donald Trump telah memperoleh lebih dari 270 suara elektoral, sehingga memenangi kursi kepresidenan.

Menjelang pemilihan presiden AS 2024, pasar pengiriman kontainer global akan mengalami perubahan signifikan.

Pada 9 September, Ocean Network Express (ONE), HMM, dan Yang Ming Marine Transport mengumumkan aliansi baru mereka, "Premier Alliance", yang akan berlaku mulai Februari 2025 selama lima tahun. Aliansi ini akan mencakup rute-rute utama timur-barat, termasuk Asia-Amerika Utara (kedua pantai), Asia-Mediterania, Asia-Eropa Utara, dan Asia-Timur Tengah.

Logistik pihak ketiga (3PL) mengacu pada pengalihdayaan operasi logistik dan manajemen rantai pasokan Anda ke perusahaan eksternal.

Dengan adanya pembatasan transit Terusan Panama akibat kekeringan dan krisis Laut Merah yang sedang berlangsung, dikombinasikan dengan potensi pemogokan pelabuhan Pantai Timur dan Pantai Teluk, manajer rantai pasokan melihat sinyal peringatan di seluruh dunia dan sedang mempersiapkan diri terlebih dahulu.